erva kurniawan
![kurma001](https://ervakurniawan.files.wordpress.com/2010/08/kurma001.jpg?w=632)
Buah-buahan dikenal sebagai sumber utama vitamin, terutama vitamin C
dan mineral. Sudah begitu, kandungan energi atau kalorinya pun rendah,
sebab lemak yang dikandungnya juga rendah.
Namun, ada pengecualian,
misalnya kurma. Kandungan lemak pada kurma juga bisa diabaikan. Namun,
karbohidratnya yang tinggi membuat buah ini bisa menyediakan energi yang
tinggi pula. Malah paling tinggi diantara keluarga besar buah-buahan.
Keunggulan lainnya, kurma mengandung zat gizi penting bagi fungsi tubuh,
terutama jantung dan pembuluh darah, yaitu kalium. Fungsi mineral ini
membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot, serta
membantu mengatur tekanan darah.
Itulah sebabnya kurma menjadi istimewa. Apalagi, beberapa penelitian
membuktikan, makanan tinggi kalium bisa menurunkan risiko serangan
stroke.
Cukup Lima Butir Sehari..!
Dari penelitian terhadap pola makan yang dilakukan terhadap 859 orang
pria dan wanita berusia di atas 50 tahun di Kalifornia Utara, AS,
diketahui, perbedaan kecil konsentrasi kalium pada pola makan bisa
memprediksi mereka yang diperkirakan berpeluang meninggal akibat stroke
12 tahun kemudian. Tak ada seorang pun yang asupan kaliumnya paling
tinggi (lebih dari 3.500 mg setiap hari) meninggal akibat stroke.
Sebaliknya, orang yang secara teratur mengonsumsi kalium paling
rendah (kurang dari 1.950 mg setiap hari) mempunyai risiko stroke fatal
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain. Di antara mereka yang
konsumsi kaliumnya paling rendah, harapan meninggal akibat stroke 2,6
kali pada pria dan 4,8 kali pada wanita.
Makin banyak makanan kaya
kalium yang dikonsumsi biasanya makin kecil kemungkinan orang menderita
stroke. Para peneliti menyimpulkan dengan hanya makan satu porsi ekstra
makanan kaya kalium (minimal 400 mg setiap hari) risiko fatal bisa
diturunkan sampai 40%. Batas krisis 400 mg kalium itu mudah sekali Anda
penuhi dengan makan kurma kering sekitar 65 g saja, atau setara dengan
lima butir kurma.
Makanan tinggi kalium, menurut Dr. Louis Tobian, Jr.,
pakar penyakit darah tinggi dari Minnesota University AS, juga bisa
membantu menurunkan tekanan darah serta bisa memberi kekuatan tambahan
dalam mencegah stroke secara langsung, bagaimana pun kondisi tekanan
darah seseorang.
Untuk membuktikan hal itu, Dr. Tobian melakukan
eksperimen pada dua kelompok tikus yang terserang hipertensi. Satu
kelompok tikus diberi diet tinggi kalium dan kelompok lain diet kalium
normal. Hasilnya luar biasa. Diantara kelompok tikus yang mendapat
asupan kalium tinggi, tak satu pun mengalami perdarahan otak. Sementara
40% pada kelompok tikus yang mendapat kalium normal menderita stroke
ringan yang dibuktikan dengan adanya perdarahan otak.
Dari hasil penelitian itu, Dr Tobian menarik kesimpulan, konsumsi
ekstra kalium bisa menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi
normal. Keadaan ini membuat pembuluh darah tidak mudah rusak akibat
tekanan darah.
Jadi jelas, kurma yang secara tradisional disuguhka sebagai salah
satu hidangan untuk berbuka puasa di Bulan Ramadhan, bukan makanan
pembuka yang biasa. Diam-diam ia menyimpan senjata potensial antistroke
dan antiserangan jantung. Meski demikian, untuk memastikan dampak
positif kurma, aagknya masih perlu dibuktikan lebih lanjut melalui
penelitian.
Memiliki Aktivitas Seperti Aspirin
Selain kalium yang berguna bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah,
kurma juga mengandung salisilat. Zat ini, dikenal sebagai bahan baku
aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam.
Salisilat bersifat mencegah pembukan darah, antiinflamasi, dan
berdampak melenyapkan rasa nyeri. Kecuali itu, menurut Nurfi Afriansyah,
staf peneliti KIE Gizi Puslitbang Gizi Bogor, seperti dikutip
Ayahbunda, salisilat juga bisa mempengaruhi prostaglandin (kelompok asam
lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot polos, menurunkan
tekanan darah).
Sementara itu, Jean Carper lewat bukunya Food,Your
Miracle Medicine menyatakan kurma mempunyai aktivitas seperti aspirin.
Kurma kering , katanya, sangat tinggi kandungan salisilat alias aspirin
alaminya. Buah ceri, prune dan kismis kering yang juga kaya akan kalium
ikut beruntung karena mereka juga mengandung salisilat.
Orang yang peka
dengan aspirin, kalau menyantap makanan mengandung salisilat, akan
bereaksi mirip dengan orang minum aspirin. Karena itu, pakar kesehatan
yang mendalami alergi biasanya akan mewanti-wanti mereka yang peka
terhadap aspirin supaya menjauhi makanan mengandung salisilat, termasuk
kurma.
Di lain pihak, para pakar tergugah rasa ingin tahunya terhadap
perkembangan bahwa salisilat pada makanan bisa memberikan prestasi yang
sama dengan minum aspirin. Memang, ada studi yang membuktikan, aspirin
reguler dosis rendah (kurang atau separuh dosis yang biasa diminum per
hari) sanggup membantu mencegah serangan jantung atau stroke.
Berdasarkan hal itu, para pakar mengharapkan, dosis rendah salisilat
dalam makanan yang dikonsumsi secara kontinyu bisa juga meredakan sakit
kepala.
Komposisi Gizi
Buah kurma bisa disantap langsung, dalam keadaan kering atau segar.
Disamping itu, juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai hidangan seperti
aneka produk roti, permen, es krim, selada dan sirup.
Di negeri Arab kurma bahkan mendapat tempat yang cukup baik di
masyarakat.
Buah berbentuk silinder dengan biji beralur tunggal ini
biasanya dikonsumsi bersama hasil olahan susu. Nilai gizi utama yang
diandalkan memang kandungan karbohidrat sederhananya, alias gulanya,
yang tinggi.
Kandungan karbohidratnya berkisar dari sekitar 60% pada
kurma lembek (yang dipanen sewaktu masih lembek dan mentah) hingga
sekitar 70% pada kurma kering (yang mengering di pohon, terjemur
matahari)
Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula yang
ada dalam darah) atau fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian
besar buah-buahan). Namun, satu varietasnya yang bernama Deglet Noor
yang tumbuh di Kalifornia hanya mengandung gula sukrosa (dikenal juga
sebagai gula pasir).
Menurut dr. Anwar El Mufti dari Mesir, seperti
dikutip harian “Buana Minggu”, kurma mengandung zat gula 70%. Sebagian
besar zat gula yang terdapat di dalamnya sudah diolah secara alami dan
tidak berbahaya bagi kesehatan.
Seperti halnya gula pada buah-buahan
yang dinamai fruktosa, zat ini mudah dicerna dan mudah dibakar oleh
tubuh. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga yang tinggi, tanpa
mempersulit tubuh untuk mnegolah, mencerna, dan menjadikannya sebagai
gizi yang baik.
Itu sebabnya mengapa kurma dianggap sebagai buah yang ideal untuk
hidangan berbuka puasa ataupun sahur. Segelas air yang mengandung
glukosa, menurut Dr. David Conning, direktur jenderal British Nutrition
Foundation, seperti dikutip Panasea, akan diserap tubuh dalam 20-30
menit, tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam
tempo 45-60 menit.
Makanya, orang yang makan cukup banyak kurma pada
waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan pangan ini
juga kaya akan serat. Keunggulan kurma lainnya mengandung berbagai
vitamin penting, seperti vitamin A, tiamin, dan riboflavin dalam jumlah
yang bisa diandalkan, serta niasin dan kalium dalam jumlah yang sangat
andal. Selain itu, buah ini ternyata juga memuat berbagai zat gizi lain
seperti zat besi, vitaminB, asam nikotinat serta serat (bukan zat gizi)
dalam jumlah memadai.
Dalam setiap 100 g kurma kering terkandung vitamin A 50 IU, tiamin
0,09 mg, riboflavin 0,10 mg, niasin 2,20 mg, serta kalium 666 mg.
Zat-zat gizi itu berfungsi membantu melepaskan energi, menjaga kulit dan
saraf agar tetap sehat serta penting untuk fungsi jantung.
Riboflavin dan niasin. Misalnya, akan membantu melepaskan energi
dari makanan, sementara tiamin membantu melepaskan energi dari
karbohidrat. Vitamin A dan niasin memainkan peranan dalam membentuk dan
memelihara kulit yang sehat.
Tiamin penting bagi sel-sel saraf,
sementara niasin menjaga fungsi normal saraf. Kurma juga mengandung
banyak mineral penting , seperti magnesium, potasium dan kalsium.
Mineral-mineral itu sangat diperlukan oleh tubuh. Serat yang terdapat
dalam kurmaberfungsi melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara
alami bisa mempermudah buang air besar. Dalam kurma juga terdapat
semacam hormon (potuchsin) yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam
rahim, sehingga bisa mencegah perdarahan rahim. Selamat berpuasa…… Wassalamualaikum.wr.wb.
Posting Komentar